Jumat, 31 Oktober 2008
naikkan peforma satria fu
Artikel ini sebagian besar saya ambil dari Tabloid Otomotif Edisi 39:XVII denga sedikit perubahan.
Untuk menaikkan performa dari suzuki satria F-150 kita dapat menerapkan banyak langkah, seperti:
1. Mengaplikasi CDI racing
2. Mengganti knalpot Free Flow
3. Menaikkan pilot jet/spuyer -> 15, 17.5 (standar 12.5)
4. Mengganti karburator dengan tipe piston
* Tipe standar karburator satria F-150 ialah model vakum. Karburator bertipe piston ialah karburator yang gerakan skepnya langsung ditarik kabel gas. Pemasangan karburator ini bertujuan untuk mendapatkan akselarasi motor yang lebih spontan.
Pada pemilihan karburator cari minimal yang berdiameter venturi sama dengan karburator standar(26 mm) contoh karburator Mikuni VM26 milik Yamaha RX-King, atau kita dapat memasang yang lebih besar sedikit seperti karburator Keihin PE 28mm milik Honda NSR SP.
5. Menaikkan kompresi mesin
* Menaikkan kompresi dapat dilakukan dengan cara mengurangi ketebalan paking kepala silinder (cylinder head) atau bisa juga dengan melakukan pemapasan cylinder head sekitar 0,5 mm.
6. Mengganti gir belakang
* Dilakukan dengan mengganti jumlah mata gir belakang (standar 43 mata) dengan yang lebih kecil 42/41 mata)
7. Melakukan porting-polish pada saluran masukkan dan buangan
8. Mengganti kem berdurasi tinggi
(http://zakiyy.wordpress.com/2008/02/21/menaikkan-performa-suzuki-satria-f-150/)
suzuki spin matik jagoan SUZUKI
Bukan bermaksud gaya, tapi semata ingin membandingkan dengan skubek lain. Spin 125 dan Spin 125 R cukup mudah diajak berjalan dengan satu roda belakang.
Itu artinya, motor yang memakai sistem transmisi CVT (Continuosly Variable Transmission) ini, memang punya tenaga besar. Itu disebabkan kapasitas mesin yang juga lebih besar sekitar 14 cc dibanding skubek pesaing.
Buktinya, dengan jarak sekitar 300 meter, kecepatan dari 0-80 km/jam sangat cepat diraih. Sayangnya lintasan lurus yang ada di Tambun, Bekasi terlalu pendek untuk mengetahui top speed Spin 125. Meski 'bermain' di lintasan beton, tapi handling yang ditawarkan Spin 125 dan Spin 125 R cukup menjanjikan. Diajak manuver alias menikung rebah ke kiri-kanan, semua dilalui mulus!
Tanpa terasa, pelindung sepatu sedikit menyentuh aspal. Karena tikungan sempit harus dilalui MOTOR Plus dan Spin 125 dengan kecepatan 60 km/jam.
Meski setang ditekuk lebih ke dalam lagi, Spin 125 tidak memberikan reaksi menolak alias ban belakang geol. Begitu juga dengan bodi! Enggak ada rasanya berat ke kiri atau ke kanan.
Penasaran dengan handling Spin 125, pengetesan dilakukan melewati deretan rintangan. Hasilnya tetap membuat pengendara sedikit tercengang. Maksudnya, deretan rintangan berbentuk kotak itu, mudah dilewati tanpa harus mengerahkan banyak tenaga untuk mengatur setang.
Masih penasaran, uji coba Spin 125 dan 125 R dilakukan berboncengan. Rasanya, beban pembonceng tetap tidak mempengaruhi handling saat membesut Spin 125.
Posisi duduk dan kaki pembonceng nyaman menginjak footstep yang dibuat terpisah. Begitu juga ketika Spin 125 dikendarai santai. Motor dengan panjang 1.859 mm ini, tetap nyaman dikendari.
Dalam kecepatan sekitar 80 km/jam, pengereman dilakukan secara lembut dan berirama. Meski kaliper depan hanya mengaplikasi satu piston, tapi kampas rem cukup kuat menekan piringan rem. Sehingga, jarak pengereman pun cukup dekat.
Begitu juga performa rem belakang! Walau hanya mengadopsi model teromol, tapi kampas rem kuat menahan laju Suzuki Spin 125. Malah tidak jarang kalau jari terlalu kuat mencengkram tuas rem, ban terasa mengunci dan sedikit sliding.
Minggu, 07 September 2008
suzuki shogun 125
Spesifikasi:
Dimensi:
Panjang keseluruhan : 1.911mm
Lebar keseluruhan : 705 mm
Tinggi keseluruhan : 1.072 mm
Jarak antara as roda : 1.240 mm
Jarak mesin ke tanah : 146 mm
Berat kendaraan : 99 kg
Tinggi tempat duduk : 755 mm
Mesin:
Jenis : 4 langkah, SOHC
sistem pendinginan : Pendingin udara
Jumlah silinder : 1 (satu)
Diameter silinder : 53,5 mm
Langkah piston : 55,2
Kapasitas silinder : 124,1 cc
Perbandingan kompresi : 9,5 : 1
Daya maksimum : 10,8 Ps / 8000 rpm
Torsi maksimum : 1,1 Kg-m / 6500 rpm
Karburator : Mikuni VM 18 SS
Saringan udara : Elemen kertas
Sistem starter : Engkol
Sistem pelumasan : SALCS (Suzuki Advanced Lubrication and Cooling System)
Transmisi:
Kopling : Manual plat majemuk tipe basah
Transmisi : 4 percepatan
Arah perpindahan gerak : 1 ke bawah, 3 keatas
Rantai penggerak : 100 mata
ni motor emang yang paling okey boss. baik buat harian, sampai buat luar kota . Bodinya yang keren punya, dan juga mesin yang handal membuat motor ini banyak diminati.Shogun sp sdh dilengkapi ama kopling manual, buat tarikan makin okey aja.
terus juga dengan double cakram buat pengereman tambah maksimal.
Ni motor emang punya fitur yang lengkap, dan mesin yang paling oke dikelasnya, kalu dibandingin ama supra x 125,kharisma,shogun emang lebih unggul.
.......SHOGUN DILAWANN.........
Sabtu, 02 Agustus 2008
MoTo GP "HoW aRe u?"
Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali di selenggarakan oleh Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah di selenggarakan beberapa balapan di tiap even untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50cc, 125cc, 250cc, 350cc, dan 500cc untuk motor single seater, serta 350cc dan 500cc untuk motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil. Di tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas puncak dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan di tahun 1983 Honda bahkan meraih kemenangan dengan motor 500cc 2 tak miliknya. Pada tahun 1983, kelas 350cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50cc kemudian digantikan oleh kelas 80cc di tahun 1984, tetapi kelas yang sering di dominasi oleh pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari kejuaraan dunia di tahun 1990-an, menyisakan kelas 125cc, 250cc, dan kelas 500cc.
GP 500, kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara dramatis pada tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 kelas puncak dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 500cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan akselerasi yang lebih besar. Pada tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama kalinya pabrikan di ijinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990cc,dan berubah menjadi 800cc di musim 2007.pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat tertentu. Dengan di bolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut, kelas GP 500 diubah namanya menjadi MotoGP. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125cc dan 250cc secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.
Balap untuk kelas MotoGP saat ini diselenggarakan sebanyak 17 seri di 15 negara yang berbeda (Spanyol menggelar 3 seri balapan). Balapan biasa di gelar setiap akhir pekan dengan beberapa tahap. Hari Jum’at di gelar latihan bebas dan latihan resmi pertama, kemudian hari Sabtu dilaksanakan latihan resmi kedua dan QTT, dimana para pembalap berusaha membuat catatan waktu terbaik untuk menentukan posisi start mereka. Balapan sendiri digelar pada hari Minggu, meskipun ada seri yang digelar hari Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar. Grid (baris posisi start) terdiri dari 3 pembalap perbaris dan biasanya setiap seri balap diikuti oleh sekitar 20 pembalap. Balapan dilaksanakan selama sekitar 45 menit dan pembalap berlomba sepanjang jumlah putaran yang ditentukan, tanpa masuk pit untuk mengganti ban atau mengisi bahan bakar. Balapan akan diulang jika terjadi kecelakaan fatal di awal balapan. Susunan grid tidak berubah sesuai hasil kualifikasi. Pembalap boleh masuk pit jika hanya untuk mengganti motor karena hujan saat balapan.
AbOuT SePeDa MoToR
Sebuah sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin. Rodanya sebaris dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap tidak terbalik dan stabil disebabkan oleh gaya giroskopik; pada kecepatan rendah pengaturan berkelanjutan setangnya oleh pengendara memberikan kestabilan.
Motor banyak variasinya: beberapa motor dilengkapi dengan papan kaki dan bukan "gagang injekan", seperti motor Tiongkok, dan mobil samping dan juga beroda tiga, yang biasa disebut sebagai trike.
Penggunaan motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatip murah, penggunaan bahan bakarnya rendah serta biaya operasionalnya juga sangat rendah. Pada periode lebaran sepeda motor digunakan mudik untuk perjalanan jarak jauh, dari Jakarta sampai ke Jawa Timur, Lampung.